Salah satu sanggar yang ada di kuningan. Sanggar ini merupakan yang memfokuskan untuk anak didiknya mempunyai bakat tari. Banyak tarian yang diajarkan di sanggar ini. Selain tarian, disini juga diajarkan musik gamelan, sinden, dll. Sanggar ini sudah dipercaya untuk mengiring upacara adat, biasanya untuk diacara pernikahan

Kamis, 16 Januari 2020

Kesenian Jawa Barat


Kesenian daerah Jawa Barat terkenal di berbagai daerah, baik lokal maupun nasional. Bahkan keterkenalan itu sudah sampai dunia internasional. Ragam seni dan budaya yang ada di daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri. Dari keunikan ini menimbulkan daya tarik bagi warga yang tinggal di luar daerah Jawa Barat dan turis manca negara.

Seni daerah Jawa Barat sangat penting untuk kita ketahui bersama, apakah itu maknanya dan daerahnya. Mengapa? Karena kesenian merupakan warisan sejarah yang pernah ada dan harus terus dijaga atau lestarikan eksistensinya sampai kapan pun juga. Diukur dengan materi, maka kesenian tidak sebanding dengan materi. Keberadaan kesenian di suatu daerah tidak bisa diukur dengan apapun.

1. Tari Jaipong

Jaipongan atau Tari Jaipong sebenarnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Meski modern, tetap saja masyakarkat mengenalnya sebagai tarian tradisional Jawa Barat. Tari ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Ada banyak alat musik yang menyelingi musik ini, yaitu: Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dan lain sebagainya. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika.

Ada ciri khas dari Tari Jaipong ini, yaitu musiknya yang menghentak, dimana alat musik Kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Pada umumnya, tarian ini dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan bagi warga Jawa Barat.

2. Tari Ketuk Tilu

Kehadiran Tari Ketuk Tilu di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu namun murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan semata. Ketuk Tilu merupakan hiburan yang biasanya digelar pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Karenanya, Tari Ketuk Tilu ini disukai oleh banyak masyarakat terutama di pedesaan (kampung) yang jarang kegiatan hiburan.

3. Kesenian Kuda Lumping

Kesenian Kuda Lumping ini dimainkan oleh orang yang sudah kesurupan dan menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diiringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Kuda Lumping adalah kesenian yang beda dari yang kesenian lain. Yang membedakan adalah dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan.

Beberapa hal yang aneh pada kesenia Kuda Lumping, yaitu:

1. Pemerannya Makan Kaca

Jika Anda pernah melihat orang yang berperan, maka Anda sudah tahu bahwa mereka benar – benar memakan kaca atau beling. Kemampuang mereka kabarnya datang dari kekuatan ghaib.

2. Kebal Dicambuk

Mereka yang berperan dalam kesenian Kuda Lumping juga akan mendapat cambukan layaknya kuda dicambuk. Hanya saja mereka tidak merasakan sakit ketika dicambuk meski cambukan itu terlihat sangat kuat sekali.

3. Kesenian Berbahaya Namun Digemari

Meski berbahaya, kesenian ini tetap saja banyak penggemar atau yang menyukainya. Hal ini terbukti ketika kesenian ini di gelar, maka akan banyak orang – orang dari berbagai lapisan masyarakat yang menyaksikannya.

Keunikan lain tentang Kuda Lumbing dapat Anda sampaikan pada kolom komentar bagi Nada yang sudah pernah menyaksikannya.

4. Wayang Golek

Persis dengan kesenian Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung dan lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek ialah kesenian tradisional dari daerah Jawa Barat, yakni pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang mempunyai keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia.

Pada umumnya, Wayang Golek dipentaskan untuk acara hiburan rakyat, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun terbilang unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha.

5. Tari Merak

Tari Merak merupakan tarian tradisi suku Sunda. Tari adat ini adalah kesenian yang menggambarkan burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira. Tarian ini dibawakan oleh penari wanita-wanita Sunda. Dan pada umumya, tarian merak ini dibawakan untuk acara perkawinan ataupun menyambut tamu dari luar daerah yang datang berkunjung ke tanah Sunda.

Pada konteks kekinian, kesenian tari ini juga sangat cocok ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang ke daerah Jawa Barat. Apakah itu, tamunya seorang pejabat, pengusaha, tamu luar negeri dan tamu – tamu lainnya.

6. Tari Topeng

Tari Topeng merupakan tarian suku Sunda yang dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita. Dalam menari mereka memakai topeng khas suku Sunda. Fungsi dari tarian ini untuk menyambut tamu-tamu yang ingin berkunjung datang, dan sebagai pementasan pada saat acara-acara tertentu. Seperti perkawinan, khitanan,dan sebagainya.

7. Angklung

Angklung adalah sebuah alat kesenian yang terbuat dari bahan bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938 an. Awal penggunaannya Angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Namun sekarang Angklung sudah mendunia sampai keluar negeri. Beberapa kesempatan banyak warga asing yang belajar alat musik Angklung.

8. Kesenian Degung

Kesenian Degung merupakan bagian dari adat istiadat Sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan masyarakat setempat. Kesenian Degung ini digunakan sebagai musik pengiring atau musik pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu, Gendang, Goong, Kempul, Saron, Bonang, Kacapi, Suling, Rebab, dan sebagainya.

Untuk memainkan Degung pada umumnya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari. Degung merupakan salah satu kesenian yang paling populer di propinsi Jawa Barat, karena iringan musik Degung ini selalu dipakai dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional.

9. Rampak Gendang

Rampak Gendang ini merupakan pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan memakai irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya. Pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh Gendang. Seringnya, Rampak Gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.

10. Rengkong

Rengkong merupakan salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya.

11. Kuda Renggong

Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara pertunjukkannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.

12. Kecapi Suling

Kacapi Suling merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional indonesia yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh Mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda, yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda. Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.

13. Sintren

Istilah Sintren berasal dari dua kata, yaitu ”Sinyo” dan ”trennen”. Sinyo mempunyai arti yaitu “pemuda” dan Trennen artinya “latihan”. Jadi, Sintren artinya pemuda-pemuda Indramayu yang sedang berlatih kesenian. Cara memainkan Sintren persis dengan pertunjukan sulap. Seorang penari perempuan awalnya memakai pakaian sehari-hari. Usai dimasukkan ke dalam kurungan sebesar kurungan ayam dan dimasukkan juga busana tari ke dalam kurungan tersebut, dalam beberapa saat pakaian penari tersebut telah berubah dengan pakaian tari khusus.

Kesenian ini sudah sangat jarang dijumpai pertunjukannya. Oleh karena itu, kesenian ini dijadikan sebagai seni tradisional yang memiliki ciri khas khusus yang berkembang di daerah Indramayu.

14. Blantek

Blantek merupakan seni pertunjukan tradisional dari daerah kota Bogor. Bentuk kesenian ini hampir sama dengan Lenong Jakarta. Blantek dimainkan oleh sejumlah penari laki-laki dan perempuan dengan dialog-dialog yang yang mengundang gelak tawa penonton. Atraksi-atraksi para pemain di atas panggung banyak diwarnai dengan lawak dan permainan silat.

Seiring berjalannya waktu, saat ini kesenian Blantek sudah banyak dipengaruhi oleh kesenian Pop dan Dangdut. Masuknya musik Pop dan Dangdut ini tidak hanya berupa lagu-lagu, tetapi juga alat musiknya. Demikian pula tari Jaipongan. Cerita-cerita yang sering ditampilkan adalah Prabu Zulkarnaen dan Ngarah Barni. Alat musik yang dipakai pada setiap pertunjukan Blantek adalah Rebana (biang, katek, dan kebuk), kendang, jihan/rebab, kecrek dan gong. Dan di zaman sekarang ditambah dengan alat musik diatonis seperti gitar melodi, bas, dan keyboard.

15. Sisingaan (Odong-Odong)

Kesenian Sisingaan ini sangat unik karena ada banyak namanya. Beberapa nama lain dari Sisingaan adalah: Singa Depok, Citot, Kuda Depok, Gotong Singa dan juga Odong-Odong yang merupakan khas kesenian daerah Subang, Jawa Barat. Ada semangat heroik pada kesenian ini, yaitu merupakan lambang perlawanan bagi masyarakat terhadap VOC. Kesenian Jawa Barat ini terdiri dari 8 orang pengusung sisingan, penunggang sisingan, 2 sisingan, pengiring musik dan jangan lupa juru kawih.

Berdasarkan aspek filosofis 8 (delapan) orang pengusung ini tersebut melambangkan rakyat pribumi yang tertindas dan terjajah, sedangkan sepasang singa melambangkan Belanda dan Inggris (VOC) yang menjajah Indonesia.

16. Kesenian Tarawangsa


Kesenian Jenreng Tarawangsa atau Tarawangsa pada umumnya dipentaskan saat acara syukuran tradisional, seperti, Ngarosulkeun, Ngaruat, Ngalaksa, Buku Taun, Panenan atau Pada acara syukuran seperti Sunatan dan Pernikahan.

Perpaduan alat musik Jentreng dan Tarawangsa ini Menghasilkan suara yang klasik dan sekilas terdengar Mistis. Kesenian ini juga terdapat dibeberapa daerah Sunda, seperti, Tasikmalaya Selatan, Rancakalong (Sumedang), , Kanekes (Banten) dan Banjaran.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

TATA RIAS, KOSTUM, dan PENGIRING TARI JAIPONG

1. Tata Rias Tata rias yang digunakan untuk wajah tidak terlalu mencolok namun yang membuat mencolok yaitu mengenakan kebaya w...